Chereads / Kekasihku Penghuni Gunung Keramat / Chapter 5 - Menemukanmu

Chapter 5 - Menemukanmu

Putri merasa sangat ketakutan, ia sesegera mungkin mencoba kabur dari sana karena khawatir ditangkap.

Akan tetapi, pasukan prajurit berkuda itu sudah ada didepannya. Putri tersentak, prajurit yang tadinya ada dibelakang kini muncul didepannya.

Putri langsung alihkan kakinya ke arah lain, akan tetapi prajurit itu kembali muncul didepannya, menghilang dengan cepat dari arah yang tadi. Putri coba berbagai arah akan tetapi prajurit itu terus muncul didepannya.

Putri bingung mau pergi kemana, ia sungguh sangat ketakutan. Kemanapun ia pergi, mereka ikut muncul disegala arah.

"Ya Allah tolong hamba ya Allah... hiks. Ini kenapa gue jadi kesini sih. Astagfirulloh. Mereka mau ngapain nangkep gue?! HUWAAA DAGING GUE AJA PAIT KALO DIMAKAN!" Putri terus merengek hingga ia ditertawai oleh wanita cantik itu.

Putri mengeluh.

"Dasar tukang ketawa! Gue sumpahin rahang lu geser. Mangap terus entar lu." batin Putri kesal seraya terus menangis.

Para prajurit itu pun segera mendekatinya dan menangkapnya. Membawanya pergi masuk ke dalam istana. Wanita berbaju hijau itu hanya tertawa melihatnya.

"Hihihihi. Jiwamu akan terus terpenjara di dalam sini. Kamu tidak akan pernah keluar dari dalam istana ini. Tidak akan pernah!" ucapnya seraya mengikik tertawa. Puas. Tiba-tiba muncul portal didepan matanya, ia masuk ke dalam portal itu, kembali ke dunia manusia lagi.

Ia tersenyum menyeringai ketika dirinya sudah disambut oleh pemuda berbaju putih tadi.

"Sepertinya rencana kamu sedikit berhasil. Tapi jangan harap saya akan membiarkan tahap terakhir, dari rencana itu ikutan berhasil. Jangan harap kamu bisa mengambil tubuhnya dan memberikannya pada raja jin." tandas pria bernama Nara itu.

Wanita itu lantas tertawa keras. "Hahaha, memangnya apa yang bisa kamu perbuat untuknya hah?! Kamu hanya makhluk setengah jin! Harusnya kamu sadar diri dengan posisimu!" tandas siluman bernama Rengganis itu.

Nara ikut tertawa miris, berakhir tersenyum menyeringai.

"Apapun bisa kulakukan, asal kamu tahu." ucapnya langsung dengan cepat menghilang dan tahu-tahu sudah ada dihadapan Rengganis dalam keadaan tangan menghunus perutnya dengan keris sakti.

Rengganis tersentak ketika melihat perutnya ditusuk, bukan darah yang keluar, akan tetapi cairan berwarna hijau. Itu adalah tanda jika seorang jin terluka.

Biasanya semua jenis jin akan mengeluarkan cairan berwarna hijau, berbeda halnya dengan manusia yang mengeluarkan cairan bernama darah.

Apalagi saat Rengganis melihat benda yang menusuk perutnya itu adalah keris sakti yang sangat ampuh untuk membunuh segala jenis jin. Keris Maharaja.

Keris yang selama ini keberadaannya begitu diburu oleh jin dari segala penjuru dunia. Bagaimana mungkin keris itu ada di tangan si lemah ini?!

Apa mungkin... Dia adalah anak?!

"Kamu... Jangan bilang kamu...!"

Rengganis langsung menjadi abu ketika itu juga sebelum melanjutkan perkataannya.

Nara tersenyum menyeringai.

"Bagus kalau kamu sudah paham siapa diri saya sebenarnya." ucapnya.

Nara beralih memandang ke arah tubuh Putri yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, bersandar pada badan pohon.

Nara segera mendekatinya lalu menjongkok, menatap wajah Putri yang dihiasi luka, meskipun... Masih sama cantiknya.

Nara membelai lembut wajah mulus Putri lalu mencium rambutnya penuh ambisi. "Putri... Akhirnya... Saya menemukanmu." ucap Nara seraya mengecupi pipi wanita itu dan memeluknya erat.

Beberapa saat kemudian. Putri merasakan pipinya seperti disentuh oleh seseorang, ah tidak. Bahkan seperti dicium oleh bibir yang lembut.

"Argh! Mikir apa sih gue! Aneh banget." Putri coba menyadarkan diri untuk tidak berpikir aneh.

Tepatnya saat ini Putri sedang dikurung di dalam jeruji besi.

Ia tidak sendiri, ternyata banyak jiwa-jiwa yang ikutan ditangkap dan dipenjara sama halnya dirinya.

Jiwa-jiwa itu sepertinya sengaja dikurung disana, bahkan kemungkinan besarnya kalau mereka juga merupakan jiwa dari para pendaki yang hilang, sama halnya Putri.

"Ya Allah Putri mau pulang. Gimana caranya Putri bisa pulang." ucap Putri merasa pasrah. Tapi mendadak muncul semangat membara di dalam dirinya.

"BUKAIN WOI! BUKA! KELUARIN GUE! BUKA KAGAK! WOI! BUKA! BUKA! BUKA! BUKA! BUKAIN NAPA SIH! AKH!" ucap Putri merasa kesal dan kembali pasrah karena tidak ada jawaban apapun.

Tentara jin itu hobi sekali sih pergi sesuka hatinya?! Dighostingin kan enggak enak!

"Kupingnya pada copot kali. Dijadiin sop." keluh Putri setelahnya.

Tiba-tiba penghuni sel disebelah kanannya berkata. "Percuma mau teriak-teriak bagaimana juga. Sampai suaramu hilang juga mereka enggak akan membuka pintu sel kita." ucap wanita berambut pendek itu dengan usia sekitaran tiga puluh tahun itu, Riza. Putri merasa penasaran.

"Apa kita bakal selamanya, Bu? Berada disini?" tanyanya.

Seorang wanita berkacamata yang berada di depan sel Putri (Mayra) ikut berkata. "Kita akan dikurung selama-lamanya disini." ucapnya.

Putri tampak tidak percaya dengan itu, ia kelihatan sedih. "Apa enggak ada cara buat kita pergi dari sini?" tanya Putri.

"Enggak ada, berbagai cara sudah kami lakukan. Tapi penjagaan mereka sangat ketat dan mereka juga tidak akan membiarkan kita pergi sebegitu mudah dari sini." ucap Riza.

Putri yang semula cukup semangat, jadi langsung down. Ia membatin.

"Padahal masih banyak yang belum gue lakuin di dunia. Gue belum naik hajiin emak, sama belum bisa beliin rumah buat orang tua gua. Masa sih gue akan terus terpenjara disini, selamanya? Tega bener dah." batin Putri pasrah.

Ia mendadak bertanya pada mereka. "Terus selama jiwa kita terpenjara disini, apa yang akan terjadi sama tubuh kita di dunia sana?" tanya Putri penasaran.

"Tubuh kamu akan ditemukan dengan cepat oleh raja jin dan dijadikan santapan buatnya." ucap Mayra. Putri merasa ngeri.

"Kenapa raja jin memakan tubuh kita?" tanya Putri heran.

"Sebelum memakan tubuh kita, dia mencari dulu mana tubuh yang layak untuknya pakai. Kalau tidak ada yang cocok, dia akan memakannya. Dia melakukan ini untuk menjajah dunia manusia."

"Menjajah dunia manusia? Untuk apa?"

"Menguasai dan menjadi raja atasnya."

"Konyol banget sih. Kenapa dia melakukan itu?" ucap Putri.

"Supaya terlihat hebat, mungkin?" ucap Riza

"Jadi kita bener-bener enggak bisa ngelakuin apa-apa?" tanya Putri.

"Iya, enggak bisa." ucap salah satu dari mereka.

"Berapa lama kalian sudah berada disini?" tanya Putri.

"Kalau kami sekitar 1-2 tahun yang lalu. Ratusan dari kami bahkan ada yang lebih lama dari itu." ucap Mayra.

"Jadi ada sekitar ratusan yang sudah dia makan tubuhnya?" tanya Putri.

"Iya."

"Ya ampun, dan tidak ada satupun tubuh yang cocok buat dia?" tanya Putri.

"Yup, benar."

"Gue enggak bisa bayangin jadi seberapa kuat itu raja jin karena udah makan ratusan tubuh manusia dalam waktu lama. Pasti dia jadi sangat kuat sampai enggak ada satupun yang bisa ngelawannya." batin Putri.

"Hufft gue pasrah aja deh, mau gimana nanti jadinya. Oh iya, cowok yang tadi nolong gue... Apa gue tanyain aja ya sama mereka?" batin Putri bimbang.

Ia mulai bicara. "Oh iya, kalian apa tahu tentang cowok yang pakai baju serba putih? Dia agak tinggi dan ganteng sih. Dia itu termasuk jiwa yang tersesat kayak kita atau semacam setan bukan sih?" tanya Putri.