Ellen tertidur setelah makan.
Iya, makan terlalu banyak bisa membuatnya mengantuk.
"Bereskan yang ada di sini." Liu berkata tanpa melihat ke arah Hendrick dan Yena yang sekarang benar-benar menjadi pembantu dalam segala hal, mereka berdua hanya bisa mengangguk dengan pasrah dan mulai berberes.
"Ellen," panggil Liu sambil menyentuh pipi wanita itu, Ellen … bisa-bisanya ia tidur di teras setelah makan, kalau tidak sering Liu dan Istvan ajak olahraga ia pasti sudah mengalami kenaikan berat badan.
"Ellen, lebih baik kau naik ke lantai atas."
Ellen mengusap wajahnya yang disentuh tangan dingin Liu, ia bergumam tentang beberapa hal secara acak.
"Ellen."
Wanita itu tidak menyahut, malah kembali tidur dengan nyenyaknya. Hendrick dan Yena memilih tidak melihat apa-apa dan terus berberes, Liu menghela napas panjang dan menggendong Ellen.
Laki-laki itu tanpa kata naik ke lantai dua, Yena mengerutkan bibirnya, merasa kesal.
"Jangan bilang kau masih menyimpan minat padanya."
