Ellen tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya, ia terbatuk-batuk. Matanya menyipit ke arah jam dinding, masih pukul dua dini hari dan udara terasa sangat dingin.
Ia mengantuk sekali.
"Ah, haus."
Wanita itu mengusap lehernya, melirik ke arah nakas di samping tempat tidur, gelas di sana kosong, sepertinya ia lupa mengambil air sebelum tidur ke dapur.
Ellen menguap, ia menggosok matanya dan bangkit, tirai putih yang menutupi jendela bergoyang tertiup angin.
Wanita itu mengerutkan kening, aneh.
Seharusnya jendela kamarnya tidak pernah terbuka, ia adalah orang yang tidak tahan ada di kamar lama-lama kecuali di malam hari, jadi ia sangat jarang membuka jendela.
Ellen berjalan mendekati jendela dan menemukan kalau jendela itu memang sedikit terbuka, wanita itu tanpa pikir panjang langsung mengulurkan tangannya.
TAK!
"Hah!"
Sekelebat bayangan ungu menyeruak keluar, di detik berikutnya jendela yang tadinya terbuka langsung tertutup dengan suara hentakan yang keras.