Kelas dimulai dengan khidmat.
Ellen dan Olive duduk di barisan paling pinggir, mereka melirik Yena yang duduk di depan, di kursi khusus yang ditempatkan Hendrick.
Yena diam-diam tersenyum miring.
Hendrick mengabaikan Yena, ia dengan profesional menjelaskan satu demi satu apa yang ada di layar pada para mahasiswa.
"Baiklah. Ada pertanyaan?"
Hendrick meletakkan spidol, menatap para mahasiswa yang ia ajari, hal seperti ini sudah ada di luar kepalanya dan tanpa membaca ulang pun ia sudah hapal semua isi buku.
"Tidak ada." Semua orang menyahut dengan kompak, Hendrick menganggukkan kepalanya dan berjalan ke meja, semua mata mengikuti dengan awas.
"Sudah digandakan?" tanya Hendrick pada Yena, wanita itu mengangguk dan mengangkat tumpukan kertas.
"Tunggu, apa yang akan …." Mahasiswa lain yang sedari tadi tidak mendengar penjelasan dan malah terpaku pada kecantikan Yena ingin protes, tapi Hendrick berdehem.