Memakan waktu dua puluh menit dengan berlari agar Luna sampai di mana Evans berada, Luna membungkukkan sedikit tubuhnya. Dia menopang tubuhnya dengan ke dua tangan menggunakan lututnya.
Luna saat ini ada di seberang jalan, Evans tepat ada di depannya. Luna yang sudah kehabisan napas berusaha melihat ke samping di mana mobil truk itu sudah melaju dengan perlahan.
Sedangkan Evans yang berdiri di tempat yang sama secara tak segaja menyadari kehadiran Luna, dia melemparkan senyumnya bahkan melambaikan tangannya pada Luna.
"Luna, tunggu di sana. Aku akan ke sana," katanya dengan keras.
Meski sudah keras pun, suara Evans teredam oleh bisingnya suasana kota pagi ini. Luna menggeleng, tapi. Evans tak melihat itu, karena dia sudah mulai sibuk untuk menyeberang jalan.
Mata Luna membesar melihat Evans sangat nekad dan tidak sadar kalau mobil truk di sana sudah menambah kecepatannya, Luna ingin meminta Evans untuk berhenti.