"Kinara, apa kau masih marah pada Ayah?" tanya Bram pada Kinara, ketika malam ini ia ajak untuk makan malam hanya berdua di sebuah restoran. "Ayah sengaja tidak membawa ibumu karena Ayah memang ingin berbicara empat mata denganmu."
Kinara menghela napas. Namun jemarinya masih tetap sibuk mengiris daging berkualitas tinggi di piring sajinya. Malam ini sungguh mengejutkan karena agenda untuk bertemu ayahnya sama sekali tidak ia rencanakan. Ketika mendapatkan undangan untuk makan malam bersama, Kinara pun langsung bergegas untuk pulang dari apartemen Tiara demi bisa menghadiri pesta pernikahan putri dari relasinya. Ia membersihkan diri sedikit berias, lalu berpakaian dengan sopan yang rapi lalu berangkat ke pesta. Tak sampai setengah jam ia berada di pesta itu karena langsung ingin menemui ayahnya.