"Sial, sial, siaaal!" maki Abimana pada situasi yang tidak mendukung dirinya. Padahal ia sudah bersikeras masuk ke dalam rumah Sherly dan mengabaikan larangan seorang tukang kebun dan asisten rumah tangga, tetapi ia malah dibuat menunggu. Sudah nyaris satu jam lamanya sejak Abimana tiba di rumah itu, tetapi Sherly belum juga muncul.
Yang hanya bisa Abimana lakukan kini hanyalah terus menggerutu hingga berjalan ke sana kemari di dalam ruang tamu dari rumah mungil itu. Sementara si asisten rumah tangga dan tukang kebun, mereka mungkin sedang bersembunyi di dapur. Abimana sudah mengancam mereka agar tidak sampai melapor polisi, tetapi jika Abimana terus berada di sini, ia tak yakin mereka akan terus menahan diri.
