"Tiga puluh juta," sahut Zain membuat Prita kaget mendengar jumlah uang yang diminta Zeno.
"Hah?" Prita melotot ke arah Zeno dengan kedua matanya bak hampir ke luar.
"Tiga puluh juta buat apaan?" tanya Prita syok.
"Ya itu buat bayar kuliah gue. Lo tenang aja, setelah gue ada duit langsung gue ganti kok," alibi Zeno lagi.
Prita sampai sulit menelan ludahnya sendiri.
"B–bukan gitu kok. Gue cuma kaget aja. Entar besok gue langsung transfer ke rekening lo ya," putus Prita membuat Zeno kesenangan dalam hatinya.
"Zain! Zain! Bego amat si lo. Tapi gak apa-apa, dengan kebegoan lo rencana gue akan berjalan semulus-mulusnya," batin Zeno.
Setelah membicarakan peminjaman uang, Zeno pamit kepada Zain.
"Gue gak nginep di sini ya Zai untuk malam ini," ucap Zeno.
"Lho kenapa? Lo mau ke mana kak?"
"Biasalah, si Pink suka marah kalo gue kelamaan di sini," jawab Zeno dan bangkit dari sana.