Bersyukur bagi Deo, karena ia baja mengenal Parpati. Meski kebersamaan jangka pendek–malam-malam tidur di rumah masing-masing, bagi Deo tak mengapa, toh masih ada hari esok.
Deo sempat berpikir, jika ia tak mengenal Yudi, Zain dan anak-anak Parpati lainnya, hidupnya benar-benar akan gundah gulana. Kesepian dan hanya kenestapaan di kesehariannya.
Perlahan mata Deo mulai terpejam, aksanya menutup rapat. Deo berahasil mengalihkan pikirannya. Namun tak begitu lama suara barang pecah kembali memekikan Deo hingga pria itu terbangun lagi.
Prang!
Entah sudah berapa banyak barang yang sudah mereka pecahkan di rumah ini.
Deo samar-samar dapat mendengar dialog pertengkaran mereka,
"Jika saja kamu tidak membawa Ayla ke markas kamu, maka dia tidak akan mungkin tertembak!" teriak Mela pada Rino. Pembahasan soal Ayla tidak ada habisnya, selalu saja di ungkit-ungkit.