"Tidak, aku saja yang tidur di sini." Tidak mungkin Rere membiarkan majikannya sendiri tidur di sofa sementara ia tidur dengan nyaman di kasur.
Pak Bagas terdengar berdebat. Meski kadang bersikap dingin, tetapi sebenarnya ada rasa peduli pada Rere. Jika tidak, maka Pak Bagas akan tetap membiarkan Tiana menjalankan rencananya, membuat Rere ketakutan karena ada seseorang yang menerornya.
"Kau mau orang itu masuk dan menarikmu lagi?"
"Tolong jangan menakutiku, Tuan." Rere masih takut dengan kejadian yang baru saja terjadi. Kata-kata Pak Bagas tadi malah semakin membuat dirinya parno, bilamana orang itu benar-benar masuk mungkin ia tidak akan selamat.
"Kalo begitu tidur di sana. Biar aku tidur di sini!" pinta Pak Bagas seraya menunjuk kasur yang terbentang luas. Sprei putih khas hotel menambah kesan mewah.
Tak ada pilihan lain selain menyetujui saran dari Pak Bagas.
"Baiklah."