Chereads / Bukan Cinderella(Guaradana) / Chapter 92 - Hati tidak bisa dipaksakan

Chapter 92 - Hati tidak bisa dipaksakan

Musim-musim rindu tiba saat wanitanya meminjam pergi memang benar adanya

Mencoba bersepakat dengan sengat maut tidak akan selesai. Masih ada hari esok lalu dia mengusap benaknya lagi. Kepalanya ditindih bangkai kenangan tiada henti, mencari arti tanpa jasad yang  pasti

Ini soal luka yang dilantik nestapa, dirinya tersiksa, pelakunya tak merasa berdosa

Matanya mengatup terpaksa seperti dicekik gulita

Harusnya memang Dewa berhatihati-hati  dengan rindu

jika saja menggodanya lagi

Siap-siap dicabik bisu

Tidak ada manusia yang merasa sakit seperti dulu sebelum kala.

Pria itu bangkit, malam ini matanya benar-benar susah untuk terpejam. Dan di halaman selanjutnya cangkir kenangan masih lalu lalang bersama niat untuk melupakannya

Di antara tulang rusuknya ada segumpal cerita purba barangkali membuat sadar melepaskan hal tentangnya bisa mengingat dirinya sendiri

Dewa mengembuskan napas lelah ia sadar ia hanyalah manusia yang punya masa kadaluarsa.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS