Sedari tadi di sekolah telinga Anna dipenuhi oleh gosip mengenai anak geng motor yang membahayakan warga sekitar. Awalnya Anna tidak percaya sebab ini zaman hukum dimana pasti mereka sudah banyak dilaporkan warga karena telah berbuat keresahan. Namun katanya jumlah mereka tak terbatas sehingga warga memilih bungkam dan membiarkannya karena takut komplotan yang lain menyerangnya kapan saja. Anna jadi merasa takut dan berjaga-jaga jika ada suara motor.
Salah Anna karena memilih mengikuti kelas Pak Marko hingga waktu malam, jadinya ia pulang sendiri dan halte bus masih ada di depan.
Anna berjalan dengan hati-hati, semoga saja di jam segini para geng motor yang meresahkan itu tidak ada.
Tetiba Anna mendengar suara deru motor yang nyaring, hampir saja membuat jantung Anna loncat. Dari jauh Anna melihat banyak sekali anggota geng motor yang menuju ke arah Anna.
Anna segera mencari nama Juna di kontak teleponnya, tetapi belum sempat Anna menekannya mereka sudah datang lebih dulu.