Kepulangan Ben ke Indonesia hanya untuk bersantai dan berpoya-poya. Bahkan permintaan sang ayah untuk membantunya di perusahaan masih juga tidak diindahkan. lagi pula Ben tidak tertarik meneruskan perusahaan sang ayah, ia lebih suka melakukan hal yang ia senang tanpa aturan dan paksaan.
Setiap malam Ben kerap mengunjungi bar, menikmati hidup seolah tidak akan datang kematian. Kini cowok itu sedang duduk seorang diri sambil menikmati pemandangan pole dance yang sedang menari ekseotis membuatnya enggan beranjak sebab Ben agaknya mulai tertarik dengan wanita itu.
Baru saja Ben bangkit, sebuah kerusuhan di sudut sana membuatnya teralihkan. Sepertinya ada sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Ben awalnya tidak ingin peduli, tetapi saat mengetahui bila gadis yang sedang terlibat pertikaian itu adalah cewek yang beberapa waktu lalu datang ke rumahnya, ia jadi mulai tertarik.