Semakin hari sikap Winada semakin dingin. Hak itu membuat Indira menjadi canggung. Setiap ingin berbicara dengannya, wanita itu selalu menghindar.
Sejak tahu keadaan Indira yang sedang hamil, sikap Winada berubah drastis padanya. Wanita itu jadi lebih tak acuh bahkan seperti berusaha menghindar dari Indira.
Kebetulan Putri belum pulang, jadi Indira hanya makan berdua saja. Sedari tadi hanya ada suara piring dan sendok yang berdentingan bahkan Winada kelihatan enggan melihat Indira sebab dari tadi tetap fokus pada makanannya.
"Bu, Indira–" Belum sempat Indira melanjutkan perkataannya, Winada memotongnya lebih dulu.
"Makan saja tidak usah banyak bicara," sela Winada tegas membuat Indira seketika menjadi ciut.
"Baik, Bu." Indira kembali melanjutkan makannya dengan hati hampa. Sebenarnya Indira ingin meminta solusi pada ibunya itu mengenai kehamilannya. Namun sampai saat ini sepertinya Winada masih enggan berbicara dengannya.