Jika mengatakannya sekarang, Mama pasti akan terkejut dan syok mendengar rumahku di datangi oleh pegawai bank. Aku tidak ingin semakin membuat Mama sakit dan kepikiran dengan masalah ini. Lebih baik ku ceritakan pada Papa saja, dan merasahasiakannya pula dari Mama.
"Mama kenapa, Pa?"
"Gak papa, Sekar. Mama hanya kecapean saja kata Dokter."
Kasian Mama, pasti dia sangat terpukul dengan apa yang menimpa Mas Yasa hingga bisa kecapean seperti itu. Faktor kecapean bukan hanya berasal dari lelah karena suatu pekerjaan, tapi juga faktor pikiran yang tidak tenang dan terbebani oleh sesuatu. Dan aku yakin Mama seperti ini juga karena memikirkan Mas Yasa. Dia adalah anak satu-satunya yang Mama miliki saat ini, sedangkan Kakak dari Mas Yasa sendiri, belum bisa di pastikan. Apakah itu benar dia atau tidak?