Chereads / Jadi Pengacau Dunia Gadis Penyihir / Chapter 47 - Bab 8. Kebebasan?

Chapter 47 - Bab 8. Kebebasan?

"Ayah! Aku sudah menunjukkan kebolehanku! Jadi sekarang aku berhak untuk memilih jalanku sendiri!" Sebuah suara anak kecil terdengar memarahi orang yang dia sebut-sebut ayah itu.

"Kau memang sudah mendapatkan nilai-nilai seperti yang kuinginkan, tapi itu masih belum cukup! Kau belum memenuhi semua syarat-syaratmu!" Ayah dari suara anak itu memaki anaknya sendiri dengan volume yang keras.

"Kalau gitu apa yang harus kulakukan?!"

Meskipun terdengar mustahil, namun sang anak tidak patah semangat. Dia ingin terus maju dan menerima apapun cobaan yang diberikan ayahnya.

"Kuasai sekolah itu dengan menjadi ketua OSIS, maka aku akan menganggap semua persyratan kita terpenuhi!" Ucap sang ayah dengan suara yang merendahkan.

Sang ayah percaya kalau hal itu adalah mustahil, tidak mungkin ada orang yang nilainya bisa terus sempurna selagi dia disibukkan dengan organisasi.

Namun, 2 bulan kemudian. Semua yang diperkirakan ayahnya telah meleset.

Anak itu kembali ke hadapan ayahnya dengan membawa sebuah lembaran-lembaran nilai dan foto dirinya yang berbingkai lambang sekolah.

Anaknya telah berhasil menjadi ketua OSIS tanpa harus kehilangan nilai sempurnanya. Sungguh anak yang ajaib.

Meskipun begitu, sang ayah tetap tidak bisa menerima itu. Sebagai Anak, maka anak harus menyetujui semua keinginan ayahnya, apapun maunya.

"I-itu mustahil... Ka-kau pasti membeli nilai, kan?!" Ayah itu tidak percaya dengan apa yang telah dia lihat.

"Bagaimana ada orang yang sepertimu bisa menjadi ketua OSIS tanpa kehilangan nilai sempurna?!"

Bukannya memuji sang anak yang sudah bekerja keras untuk mencapai kesempurnaan ini. Dia malah mencoba menuduh anaknya dengan sesuatu yang muncul di kepalanya.

"Bila kau membeli nilai, itu artinya kau telah melanggar perjanjian yang kau berikan pada ayahmu sendiri!"

Dan dengan seenaknya sendiri, dia menganggap semua perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri adalah sebuah kebenaran.

"Dasar anak durhaka!" Ucap sang ayah dengan volume yang tinggi.

Gadis itu tidak bisa menjawab. Dia tahu selama ini dia hanyalah alat untuk keluarganya, tapi dia setidaknya ingin berjuang untuk bebas dari itu.

Air mata kesedihan mulai membasahi pipinya yang sudah tak kuasa menahan emosi. Rasa sakit bisa dilihat hanya dengan melihat wajahnya yang sudah usang karena ait mata.

'Seandainya aku punya kekuatan...'

gadis itu mulai berdoa.

'... Mungkin, aku bisa kabur dari sini...'

Sebuah doa penolakan.

'Kabur dari tempat yang kusebut-sebut sebagai penjara...'

Doa yang akan menjadi awal dari ini semua.

'Kabur dari tempat yang orang-orang bilang adalah kemegahan anak orang kaya...'

Dan juga, awal dari kebebasannya.

'Kabur dari tempat dimana takdir mengikatku!'

Di saat itu pula, badannya menjadi ringan dan dia terangkat seperti sedang berada di luar angkasa. Dia seperti telah di bawa masuk ke sebuah dimensi lain.

Dekorasi-dekorasi rumah, dinding rumah, bahkan ayahnya yang tadi berada di depannya sekalipun seketika hilang.

Tidak ada siapa-siapa di sini, ruangan ini seperti berada di tengah-tengah titik perputaran tata surya, namun penuh dengan warna.

"Dimana ini...?" Tanya gadis itu dengan lirih.

"Anda ingin kekuatan, bukan?!"

Sebuah suara keras yang bergema terdengar di seluruh ruangan dimensi itu.

Suara itu seperti mau memberikan apa yang diinginkan gadis itu.

"Siapa kau?!" Gadis itu melihati dengan ketakutan sekelilingnya.

Sekeras apapun dia menoleh kesana dan kemari, hasilnya tetap saja, tidak ada siapa-siapa di sini. Hanya ada dia seorang dan suara itu.

"Saya adalah orang yang akan mengabulkan permintaanmu!"

"Saya adalah orang yang akan memberimu kekuatan...!"

"Saya jugalah orang yang akan membebaskanmu dari borgol kehidupan!"

Suara-suara itu terus bergema di kuping gadis itu. Dia terus memberi godaan-godaan permohonan padanya.

"Apakah kau benar-benar bisa melakukannya?"

"Apakah kau akan mengabulkan permintaanku?"

Gadis itu mencoba untuk menjaga apa yang suara itu katakan.

Saat ini dia masih belum terlalu percaya dengan apa yang suara itu katakan. Besar kemungkinan kalau suara itu hanyalah mengatakan omong kosong.

"Hehehe(tertawa kecil)... Tentu saja, tapi..." Suara itu terputus.

"Tapi apa?!" (Gadis)

"Untuk tanggungan saja, saya hanya akan mengabulkan setengah dari keinginan anda saja."

"Apa?! Kenapa cuman separuh?!"

Gadis itu mencoba memakluminya karena suara itu jelas akan meminta sesuatu sebagai bayarannya, namun emosi sang gadis masih belum bisa mereda karena ayahnya.

"Anda bisa mendapatkannya, tapi anda harus menyelesaikan misi yang saya berikan."

"Misi?"

"Hehehe(tertewa kecil)... Anda akan saya jadikan seorang valkyrie, dan anda harus mendapatkan sebuah kunci yang di dapat dari mengalahkan para monster-monster kuat dan mengerikan. Monster-monster itu akan muncul setiap pukul 6 malam, di saat itu, pergerakan waktu di dunia akan terhenti, langit berubah merah, dan tak ada satupun kehidupan yang bergerak di sana, hanya kalian dan para monster, zona waktu yang tak terlihat itu akan disebut sebagai Time Fracture."

"Time Fracture? Monster? Apa yang sebenarnya kau bicarakan?!"

"Jangan tergesa-gesa, cantik. Biar saya jelaskan secara detil, baru andalah yang akan bertanya."

Gadis itu mencoba diam dan mendengarkan apa yang suara itu katakan, dia sudah mulai sedikit mempercayai apa yang suara misterius ini katakan.

"Setiap satu minggu penuh, monster akan muncul di zona waktu itu, bunuhlah mereka selama seminggu penuh itu! Jika anda terlambat, maka monster yang berkeliaran disana akan berganti dan berubah menjadi monster yang lain."

"Dan, ada hal yang perlu diingat, anda tidaklah sendiri di sana... Ada Justiciar yang akan menghentikan kalian..."

Suara perlahan mengecil dan tidak memberikan sebuah kata lagi pada sang gadis. Itu memberikan tanda kalau ini adalah saatnya bertanya.

"Selama seminggu? Mulai dari hari apa dan kapan tereset?" (Gadis)

"Dimulai dari hari sabtu dan diakhiri dengan hari jumat." (Suara)

"Apa yang akan terjadi bila aku terlambat?"

"Tidak ada yang terjadi, monster lama hanya akan digantikan dengan monster yang baru. Monster sebelumnya yang belum mati akan hilang, anda akan menemukannya beberapa minggu setelahnya."

"Lalu, soal Justiciar. Siapa mereka?"

"Mereka adalah faksi dari dewi lain, mereka menentang perbuataku, jadi mereka akan menjadi lawan utama anda di sana. Mereka menganggap apa yang anda perbuat adalah hal yang sesat, padahal sebenarnya mereka juga melakukan hal yang sama sesatnya."

"Jika ada justiciar, berarti aku tidak sendiri?!"

"Ya, ada juga valkyrie lain yang akan membantu anda dalam ekspedisi pembunuhan mosnter itu."

"Apakah saya harus bersaing dengan mereka(para justiciar)?"

"Ya... Mereka akan menjadi musuh utama anda, hancurkan setiap anggota mereka jika mereka merasa menganggu anda!"

"Ja-... Heh?!"

Ada sesuatu yang terjadi.

Tiba-tiba dunia itu mengalami kerusakan.

Seluruh bagian yang dia lihat seperti layar televisi yang burik karena antena yang tiba-tiba berbelok.

"Kenapa ini?!" Gadis itu bertanya sekali lagi.

Namun saay ingin mendengar apa yang suara misterius itu katakan.

Suara itu malah menjadi suara radio rusak.

Dunia itu seketika hancur...

CTAR!

Sebuah benda tajam membelah dimensi itu dan membuat lubang bagaikan memotong kaca.

"Heh? Aku ketarik!"

Lubang itu menyerap gadis itu ke dalamnya.

Dia mencoba melawan tarikan dari lubang itu, namun saat ini saja dia tidak bisa bergerak dengan bebas.

Karena kelemahan itu, dia dengan berat hati merentangkan tangannya dan berserah diri pada takdir yang akan menjemputnya. Dengan pasrah gadis itu membiarkan dirinya terserap oleh lubang yang sangat hitam dan pekat itu.

***

GEDEBUG!

Celicia tiba-tiba tumbang dari posisinya yang berdiri seperti patung. Beruntungnya, Ira yang berada di dekatnya dengan cepat menahan tubuh ketuanya yang hampir mendarat ke tanah.

Sambil mengelus-elus punggung ketuanya, Ira melengkukkan mulutnya membuat senyuman bahagia.

Di tengah-tengah senyuman itu, terdapat air mata bahagia yang mengalir.

"Selamat datang, ketua..."