Arth dan Cerberus saling berhadapan dengan raut wajah saling membenci.
"Aku akan membuat mu tahu siapa diriku sebenarnya!" Ujar Cerberus sambil meraung.
Mendengar itu, Arth langsung tersenyum sambil mengeluarkan asap dari mulutnya.
Tiba-tiba Cerberus menginjakkan kakinya ke tanah dan tiba-tiba ada sebuah lava yang keluar dari bawah Arth sehingga Arth terlempar ke atas. Ketika Arth melayang di atas, Arth langsung melemparkan tombaknya dengan cepat. Namun, Cerberus menangkapnya dan melemparkan balik pada Arth.
"Putar arah Mine!" Ujar Arth sambil masih melayang.
Tombak itu tiba-tiba berbalik arah pada Cerberus dan menancap di tangannya. "Sial aku tidak bisa menduga itu" ujar Cerberus.
"Jangan lengah!" Arth tiba-tiba mengeluarkan sihir api dengan skala besar pada Cerberus sehingga pandangan tertutup oleh api yang mengobar sangat besar.
"Wow!" Shivi begitu terkagum-kagum melihat pertempuran mereka dari kejauhan.
Tiba-tiba Cerberus keluar dari api itu dan menyerang Arth dengan kecepatan ultrasonic. Seketika Cerberus berada di hadapan Arth dan langsung mencakar Arth dengan sekuat tenaga. Arth langsung tersenyum karena sudah menduganya.
"Brugg" tempat Arth berdiri langsung hancur karena serangan Cerberus.
"Apa? Dia menghilang?" Ujar Cerberus yang tidak menduganya.
"Sebelah sini!" Ujar Arth yang ternyata menempel di tangannya Cerberus. Arth langsung mencabut tombaknya dan langsung melompat ke atas tiga kepalanya Cerberus.
"Graa..."
Ketiga kepala Cerberus mencoba untuk melahap Arth yang sedang melayang. Namun, Arth bisa menghindari semua serangan itu dengan mudah.
"Crak" Arth menginjakan kakinya di tanah. Arth langsung berlari dan mengambil rantai yang bergeletakan.
"Jangan lari kau bodoh!" Ujar Cerberus yang melihat Arth berlari-lari sambil mengumpulkan rantai-rantai yang bergeletakan.
Arth telah berhasil mengumpulkan banyak sekali rantai yang bergeletakan. "Baiklah! Saatnya menghidupkan kembali rantai-rantai ini" ujar Arth sambil mengeluarkan sihir besarnya dan matanya juga seketika berubah menjadi warna kuning.
"Sihir apa ini?" Ujar Shivi yang merasakan aura sihir besar milik Arth.
Melihat kesempatan itu, Cerberus langsung menyerang Arth dengan kecepatan Ultrasonic. "Inilah waktunya" ujar Arth sambil mengeluarkan sihir Dark Of Naraka pada rantai itu. Seketika rantai itu bergerak seperti ular-ular yang agresif.
"Mati kau!!!" Ujar Cerberus yang berada di hadapan Arth dan siap untuk mencakar-cakarnya.
Arth tersenyum mendengar itu. Tiba-tiba semua rantai yang ada di sana bergerak dan melilit Cerberus hingga ia terjatuh. Cerberus terus bergerak dengan agresif agar bisa keluar dari lilitan rantai itu.
"Sudah lah kucing manis...dari pada kau melawan, mending kamu menjadi anjing baik saja!" Ujar Arth sambil berjalan menghampirinya.
"Sial! Aku akan mengeluarkan semua kemampuanku!" Ujar Cerberus sambil memanaskan suhu tubuhnya.
"Hehe...baiklah!" Ujar Arth sambil mengangkat tombaknya. Kemudian Arth melompat ke atas salah satu kepala Cerberus dan langsung menusukan tombaknya dengan sangat dalam.
"Graa..." Cerberus langsung meraung kesakitan dan bergerak agresif sehingga Arth langsung turun dari salah satu kepalanya Cerberus dan meninggalkan tombaknya yang tertancap.
"Tunggu saja! Aku sedang memanaskan suhu tubuhku dan sedang mengeluarkan semua kemampuanku untuk keluar dari rantai bodoh ini" jawab Cerberus sambil bergerak sangat agresif.
"Haha...kalau begitu rasakan ini...meledak lah!"
Tiba-tiba tombak yang menancap di atas salah satu kepala Cerberus meledak dengan hebat sehingga salah satu kepala Cerberus terluka sangat parah.
"Graa...aaa..." Cerberus berhasil membangkitkan sihir yang terpendam pada dirinya. "Kau akan mati" ujar Cerberus sambil mengeluarkan sihir terpendamnya sehingga semua rantai yang melilitnya terputus akibat dari sihir yang dikeluarkan oleh Cerberus.
"Hehe...mari sini" jawab Arth sambil membangkitkan sihirnya juga. Mata Arth seketika berubah menjadi warna kuning yang bercahaya dan mengeluarkan energi sihir dalam skala besar.
Cerberus langsung berlari menyerang Arth dengan kecepatan ultrasonic dan Arth juga berlari dengan secepatnya sehingga berubah menjadi kilat merah yang berapi.
Kedua kekuatan dengan kecepatan luar biasa terus beradu satu sama lain, hingga pada akhirnya kecepatan ultrasonic Cerberus menabrak kilat merah api Arth hingga Arth terpental ke dinding tembok hingga tembok itu hancur.
Kemudian Cerberus menyerangnya lagi dengan kecepatannya dan menabrakkan diri ke dinding tempat Arth terpental. "Brugg" tempat itu hancur menjadi abu yang mengeluarkan asap panas.
"Apa? Dia tidak ada?" Ujar Cerberus yang ternyata serangannya tidak mengenai Arth. Cerberus langsung melihat ke belakangnya dan ternyata Arth sudah berada di belakang Cerberus dari tadi.
Arth tersenyum lebar dan memegang erat tombaknya.kemudian Arth berlari dan melemparkan tombaknya yang sudah diselimuti oleh energi sihirnya sehingga tombak itu menembak sangat cepat dan langsung mengenai Cerberus. "Brugg" tempat itu meledak oleh serangan dari Arth.
Melihat kesempatan itu, Arth langsung berlari sangat cepat hingga membantuk sebuah kilat merah berapi dan menabrakkan diri kepada Cerberus hingga ledakan kedua terjadi.
"Graa..." Cerberus tergencet oleh serangan Arth dan dinding gua sehingga tidak bisa bergerak dengan mudah. Namun, Cerberus menaikkan suhu badannya sehingga Arth terlempar jauh dari tubuhnya. "Sial! Apakah aku akan kalah lagi? Haha... walaupun begitu, akan tetapi aku bisa mengingat masa lalu lagi" ujar Cerberus sambil mencoba berdiri tegak.
"Haha...apa kau tahu kenapa sihir api Dark Of Naraka disebut-sebut dengan sihir api tingkat tinggi? Itu karena warna dan suhunya yang mengerikan, bahkan mampu melelehkan baja apapun. Walaupun begitu, masih ada sihir api yang melebihi Dark Of Naraka" ujar Arth sambil memanggil tombaknya kembali.
"Aku sudah tidak peduli dengan itu! Sekarang kita tunjukan siapa yang mati dan siapa yang hidup dengan membandingkan antara api suhu tubuhku dan api Dark Of Naraka mu" ujar Cerberus sambil memanaskan dirinya hingga keluar api besar dan asap panas.
"Jadi begitu ya! Baiklah, akan ku perlihatkan suhu api Dark Of Naraka ku" jawab Arth sambil mengeluarkan api hitam di tangan kanannya. "Menurut ku segini sudah cukup!" Arth mengeluarkan api hitam yang membentuk sebuah bola kecil.
"Jangan ngelawak bodoh!!" Ujar Cerberus yang melihat api hitam kecil yang dibuat oleh Arth. Cerberus berlari dengan cepat sambil membawa api yang keluar dari tubuhnya.
"Dor..." Arth menembakan api hitamnya untuk menahan serangan Cerberus.
"Brugg" ledakan hebat terjadi di tempat itu, semua asap keluar dari ledakan dan menutupi semua pandangan.
"Hidup seperti korek api"