Chereads / reincarnation of a demon god (sub Indonesia) / Chapter 68 - senjata Fire Chain

Chapter 68 - senjata Fire Chain

Tempat itu dipenuhi oleh ledakan akibat pertempuran Arth dan Cerberus. Apalagi mereka menggunakan sihir api yang sama-sama memiliki tingkat tinggi.

"Graa...ini akan menjadi serangan terakhir ku.." ujar Cerberus sambil mengeluarkan aura sihir api tingkat tingginya.

Melihat itu, Arth mengigit tangannya hingga bercucuran darah. Darah Arth menetes ke tanah secara perlahan-lahan. namun tiba-tiba, darah Arth yang menetes ke tanah berubah menjadi darah yang terbakar oleh sihir Dark Of Naraka. Kemudian Arth memancarkan sihir dan memusatkannya pada darah yang ada di tangannya.

"Baiklah! Ini akan menjadi akhir dari pertarungan kita!" Ujar Arth sambil mengeluarkan sihirnya dan terbentuklah, pedang legendaris milik Arth yang selalu bercahaya. Arth memegang pedang legendaris dengan sangat erat dan tiba-tiba pedang legendaris itu memancarkan sihir Dark Of Naraka sehingga pedang itu terlihat seperti pedang yang terbakar oleh api hitam.

"Haha...kita buktikan sihir api siapa yang lebih panas" ujar Cerberus yang sudah mengumpulkan energi sihirnya dan siap dilepaskan kapan saja.

"Kemari lah!"

Cerberus langsung mengeluarkan semua sihir yang telah dikumpulkannya sehingga wujud Cerberus berubah menjadi wujud api berkobar yang berbetuk anjing berkepala tiga. Cerberus mengeluarkan asap dari nafasnya karena sudah marah.

"Baiklah! Sepertinya pertempuran ini akan membuat pedang legendaris ku agak kotor" ujar Arth sambil mengejeknya.

Mendengar itu, Cerberus langsung mengobarkan tubuh apinya dan bergerak dengan kecepatan ultrasonic untuk menyerang Arth. Namun, Arth sudah menduganya dan sudah mengetahui bagaimana Cerberus bergerak dalam kecepatan ultrasonic. Cerberus bergerak dengan kecepatan ultrasonic dengan aturan kecepatan dan ketepatan. Jadi, Arth sudah mengetahui gerakan Cerberus dalam kecepatan ultrasonic yaitu zig-zag. Jika Cerberus memulai gerakan kecepatan ultrasonic ke arah kanan, maka Cerberus akan menyerang dari arah kiri, begitu pula sebaliknya.

"Wuss" Cerberus bergerak dengan sangat cepat ke arah kanan sehingga batu-batu yang di lewati oleh Cerberus langsung hancur.

Melihat kesempatan itu, Arth langsung memejamkan matanya dan menodongkan pedang legendarisnya ke arah kiri. "Tunggu...tunggu...tunggu waktu yang tepat" Arth terus membayangkan gerakan Cerberus dengan tenang. "Sekarang!!!"

"Mati kau" ujar Cerberus yang tiba-tiba datang dari arah kiri dan menyerang Arth.

"Bress" Arth bergerak sangat cepat bahkan melebihi kecepatan Cerberus. Arth berhasil menghindari serangan Cerberus dan berhasil menebaskan pedangnya dalam waktu yang singkat namun fatal. "Apa? Bagaimana bisa dia bergerak dengan kecepatan seperti itu? Bahkan, dengan kecepatan ultrasonic ku, aku tidak bisa melihatnya" ujar Cerberus sambil merasakan sakitnya tebasan pedang yang diselimuti oleh sihir Dark Of Naraka.

Cerberus melihat ke arah belakang dimana Arth menghindar dari serangannya. Tiba-tiba, Arth menodongkan pedangnya tepat di dekat mata Cerberus setelah memalingkan pandangannya ke belakang.

"Bress" Arth menebaskan pedangnya ke salah satu kepala Cerberus hingga salah satu kepala Cerberus terputus.

Suara jeritan dari Cerberus begitu terdengar di ruangan itu. bahkan, sangking keras suaranya, Shivi langsung menutupi telinganya karena tidak tahan dengan suara jeritan yang keluar dari mulut Cerberus.

Arth mengambil tombaknya yang tergeletak dan menodongkannya pada Cerberus. "Tunggu!" Ujar Cerberus yang kesakitan. "Sebenarnya tidak ada hal ingin ku katakan! Akan tetapi, aku akan memercayai mu untuk menjaga kelangsungan ekosistem dunia ini! Kamu tahu? Aku adalah spesies terakhir dari bangsa ku akibat ulah mereka yang mempunyai energi sihir. Sebelum aku mati, aku ingin meninggalkan sesuatu pada mu dengan satu imbalan"

"Apa itu?" Ujar Arth sambil menurunkan tombaknya.

"Aku akan memberimu sebuah senjata yang ada di dalam tubuhku. Aku akan memberimu jika kamu ingin mengenang kematian ku setiap saat. Tidak...aku akan memberi mu senjata itu tanpa permintaan apapun" Ujar Cerberus sambil membakar dirinya dan membuka jiwa agar senjata itu keluar dan terbentuk.

"Aku akan mengenang kematian mu!" Jawab Arth sambil menyuruh Mine untuk merubah wujudnya.

Mendengar itu, Cerberus tersenyum di detik-detik terakhir hidupnya. Ia membakar dirinya sendiri. dan tiba-tiba, terbentuklah sebuah rantai api legendaris yang terbentuk dari tubuh Cerberus. Cerberus mati menjadi abu yang terbakar.

"Apakah itu senjata fire chain?" Ujar Arth yang mengenali senjata itu." Ujar Arth yang mengenali senjata itu.

Tiba-tiba senjata fire chain terbang dan melilit di tangan Arth dengan kencang. "Apa ini? Tidak bisa dibuka!" Ujar Arth sambil mencoba untuk melepaskan lilitan dari fire chain.

"Ayah! senjata fire chain itu hidup. Senjata itu memiliki jiwa yang menyatu dengan ayah!" Ujar Mine yang merasakan kekuatan fire chain.

"Kenapa kamu tahu?" Arth bertanya kembali kepada Mine karena tidak tahu alasannya.

"Aku tahu karena aku juga senjata jiwa yang sama dengan fire chain. Namun, fire chain tidak bisa berubah wujud seperti ku karena wujud aslinya adalah wujud Cerberus yang barusan menghilang menjadi api" jawab Mine sambil menyentuh fire chain yang melilit di tangan Arth. "Jangan takut fire chain"

"Dia bukan bayi, jangan bersikap seperti itu! Jadi, kenapa fire chain melilit tangan ku?" Arth bertanya lagi sambil mencoba membuka lilitan fire chain.

"Tidak ayah! Dia tidak ingin keluar dari genggaman ayah! Sepertinya dia akan terus di tangan ayah! Walaupun begitu, fire chain akan membantu kita dan akan menjadi senjata jiwa ayah seperti aku...aku juga tidak ingin berada jauh dari ayah...jadi, aku ingin di gendong...hehe" jawab Mine sambil menggoda Arth.

"Hey...tunggu aku!" Ujar Shivi yang berteriak sambil menghampiri Arth dan Mine. "Ha...ha...lelahnya...wow tadi itu pertempuran yang sangat luar biasa"

"Santai dulu Shivi! Jika lelah jangan bicara dulu!" Ujar Arth yang melihat Shivi kelelahan.

"Santai! Aku tidak lelah kok! Ouh iya, dari pada Mine di gendong oleh mu, mending Mine di gendong oleh ku! Bagaimana? Apakah kamu mau digendong oleh ku? Mine" ujar Shivi sambil mengulurkan kedua tangannya. "Tidak akan ku biarkan itu terjadi!" Ujar Shivi di dalam hatinya.

"Gak mau!" Jawab Mine dengan lantang.

"Ok aku akan mengendong mu" ujar Arth sambil mengangkat Mine dan menggendongnya. "Shivi! Bisakah kamu tunjukkan jalan untuk keluar dari sini? Kita harus ke kerajaan DARK Flame dengan secepat-cepatnya"

"Ikuti aku" ujar Shivi sambil memandu mereka keluar dari gua api itu.

"Tunggu aku Erina! Aku akan menyelamatkan mu dengan secepatnya"