Zahra tak mampu menahan air matanya saat mendengar suara sang ibu yang memanggil namanya. Air mata itu menetes begitu saja tanpa disadari dan tanpa diinginkan. Air mata itu mengalir begitu saja. Derasnya air mata itu bahkan sampai tak disadari oleh Zahra bahwa dia kini berada di tempat yang berbeda bahwa seorang wanita beringas sedang berusaha menyiksanya.
"Cukup!" Wanita paruh baya itu mengambil paksa ponsel yang ada di tangan Zahra. Dia tidak akan mengizinkan jika Zahra berusaha melanjutkan perbincangannya dengan ibunya.
"Nyonya, aku masih ingin berbicara dengan ibuku. Kenapa anda mematikan ponselnya nyonya?" zahra yang baru saja mendengar suara ibunya merasa tidak puas karena dia hanya mendengar sebuah kata yang dilontarkan oleh wanita paruh baya tersebut. Wanita yang telah melahirkan zahra ke dunia. Dia pun bertanya kepada ibu mertuanya.