Ello pun naik ke permukaan dan menghampiri Cielo. "Kamu mau aku buatkan teh hangat?"
"Boleh."
Ello berjalan ke dapur sambil mengenakan handuk di pinggangnya. Tak berapa lama kemudian, Ello kembali membawa dua buah cangkir yang berbeda isinya; teh manis hangat untuk Cielo dan kopi untuk dirinya sendiri.
Aroma kopi agak mengganggu penciuman Cielo.
"Kamu senang sekali minum kopi," ujar Cielo pada Ello.
"Ya, kopi adalah minuman favoritku. Sejak dulu, aku senang sekali minum kopi. Kamu mau mencobanya?" tanya Ello sambil menyodorkan gelas kopi itu pada Cielo.
"Tidak, tidak. Terima kasih. Aku minum teh saja," tolak Cielo.
Ello menyeruput kopinya perlahan dan kemudian mendecak nikmat. Ia menatap ke arah langit sambil tersenyum. Senyumannya itu tampak begitu manis, seolah ia sangat menikmati hidupnya. Kopi di tangannya membuat segala sesuatunya jadi semakin indah.
"Apa kopinya manis?" tanya Cielo.
"Tidak. Aku tidak suka kopi yang manis."