Lidah Cielo serasa terbakar. Ia sampai lupa jika sup itu baru saja dibuat. Sebenarnya, ia tidak benar-benar ingin makan sup ikan. Ia hanya bersandiwara saja supaya ayah dan ibunya merasa jika ia memang sedang ngidam.
Cielo menoleh pada ayahnya yang tampak curiga menatap terus ke arah Cielo dan Ello secara bergantian. Ia merasa hebat karena bisa membalikkan kata-kata ayahnya tadi.
Ayahnya bersikap seolah mereka adalah orang paling hebat sedunia hingga tidak pantas jika ada seorang tukang bersih-bersih yang tinggal di kosan, mencoba untuk mendekati Cielo. Ayahnya jadi terkesan sombong sekali.
Tadi ia nyaris tersedak waktu Ello bilang jika nenek dan pamannya tinggal di Papua. Pria itu memang hebat dalam bersandiwara. Semoga saja Ello tidak pernah menipunya. Cielo tidak akan pernah mengampuninya jika sampai pria itu kabur.