Demi Tuhan, ia baru saja menyakiti Justin. Astaga! Ia merasa seperti wanita yang barbar saja.
"Kamu tidak apa-apa, Justin?" Cielo mengulurkan tangannya untuk menyentuh Justin.
Awalnya Justin meringis, tapi kemudian ia tergelak. Cielo menarik kembali tangannya, tidak jadi menyentuh Justin.
"Kamu tertawa," ucap Cielo pelan.
"Kamu hendak menyetrumku dengan benda itu?" Justin kembali tertawa keras. "Ayo setrum aku lagi. Geli sekali rasanya."
Cielo bangkit berdiri dan kemudian menyambar raket nyamuk itu dan menyetrum lagi Justin ke tangan satunya lagi. Ia hanya tertawa sambil bergerak-gerak geli. Ia jadi bingung, apa jangan-jangan raket nyamuknya rusak.
Cielo menyentuh ram kawat dalam keadaan tombol menyala, dan ternyata tidak terasa apa-apa sama sekali. Raket nyamuk itu terdapat tiga lapis kawat. Sepertinya yang mengandung listrik adalah yang di tengahnya.
Cielo menarik jarik Justin dan memasukkannya ke dalam lapisan kawat yang di tengah. Ia pun langsung menjerit kesakitan.