Cielo memegang tiket pesawat di tangannya. Sudah berapa kali ia berpikir untuk pindah ke Australia bersama bibinya, Tante Cassie. Cedric dan Cynthia sudah belajar mengelola perusahaan. Jadi, tak ada halangan untuk dirinya pergi ke sana.
Ya, halangan itu memang tidak ada sampai Ello muncul lagi dalam hidupnya. Cielo pikir, ia akan hidup tenang di negeri orang lain kelak. Ia akan membesarkan Arsi menjadi anak yang mandiri meski tanpa kehadiran seorang ayah.
Lantas, mengapa semua itu terjadi di saat ia sudah hampir meninggalkan negeri ini? Apa yang sebenarnya Tuhan inginkan dalam hidupnya?
Cielo memasukkan tiket itu ke dalam laci. Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu.
"Ciel, kamu sedang apa? Papih mau masuk!" kata ayahnya dari luar.
"Sebentar, Pap!"
Cielo pun membukakan pintu. Ayahnya masuk dan kemudian duduk di sofa. Cielo duduk di sebelahnya. Entah mengapa suasana terasa tegang.
"Ada apa, Pap? Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya Cielo hati-hati.