Lantai yang dingin membuat Cynthia mengigil. Ia baru saja membuka matanya dan menyadari jika ia sedang berada di tempat yang asing, sebuah gudang tua. Ia takut sekali karena tempat itu gelap.
Satu-satunya penerangan di tempat itu berasal dari celah papan kayu yang dipaku secara asal ke jendela. Ruangan itu tampak kotor berdebu dan amat suram.
Rasa takut menjalar di sekujur tubuhnya. Cynthia berusaha berdiri sambil menggosok-gosok lengannya. Ia menangis sambil memperhatikan sekitarnya. Ia harus keluar dari sini. Akhirnya, ia menemukan sebuah pintu yang terkunci rapat.
"Halo! Apa ada orang di luar sana?" Cynthia menggedor-gedor pintu itu.
Namun, rasanya percuma saja karena pintu itu begitu kerasa dan tebal. Suara pukulannya pun tidak terdengar nyaring. Cynthia berusaha memutar gagang pintunya, tapi pintu itu terkunci.