Sudah dua minggu semenjak Cynthia pulang dari rumah sakit setelah ia melahirkan. Elkan bertindak seperti suaminya selama ini.
Ia tinggal terus di rumah Elkan bagaikan seorang istri simpanan. Tidak ada yang tahu jika Cynthia tinggal di tempat ini.
Cynthia menjalani kehidupan barunya sebagai seorang ibu. Ia merasa sangat bahagia karena bisa melihat putranya lahir dengan sempurna. Sayangnya, tidak ada Justin yang bertanggung jawab.
Meski begitu, Elkan sudah lebih dari segalanya. Pria itu menemaninya terus saat ia bersalin dan kemudian tidak pernah lelahnya untuk datang setiap hari, membantu melakukan apa saja untuk Cynthia.
Elkan mempekerjakan seorang pengasuh bayi dan asisten rumah tangga untuk beres-beres rumah dan memasak. Hidup Cynthia begitu enak, tidak ada beban sama sekali, kecuali beban mental.
Elkan sudah mahir menggendong bayi. Tangannya sudah tidak kaku seperti sebelumnya.
"Hai, Glenn," sapa Elkan. "Sudah minum susu belum?"