Ello dan pria itu berjalan bersama ke arah farmasi terdekat yang letaknya tidak jauh dari lobi rumah sakit. Lalu Ello membeli obat gosok dan koyo.
"Ini, Pak." Ello menyerahkan obat-obatan itu pada sang pria yang diterimanya sambil tersenyum dan mengangguk.
"Terima kasih ya, Mas."
"Tidak usah berterima kasih. Ini sudah kewajiban saya. Sekali lagi, saya minta maaf ya, Pak."
Pria tua itu tersenyum manis, membuat Ello jadi berpikir sesuatu. Pria yang sudah tua ini masih bisa tersenyum meski pinggangnya sakit. Pria itu tidak mengeluh sedikit pun, apalagi marah-marah.
Terkadang Ello harus melihat ke sekelilingnya. Ia akan selalu mendapatkan alasan untuk bersyukur dan tidak lagi bersungut-sungut atas kehidupannya.
"Iya, Mas. Tidak apa-apa."
"Omong-omong, Bapak rumahnya di mana? Mau saya antar pulang?" tanya Ello menawarkan diri.
"Ah, tidak usah repot-repot. Rumah Bapak di belakang rumah sakit. Dekat sekali."