Cynthia tertegun mendengar ucapan Elkan hingga ia pikir sedang bermimpi.
"Kamu pasti sedang bercanda, ya kan." Cynthia tertawa pelan, tapi tidak dengan Elkan yang tampak serius.
"Aku tidak bercanda, Sin."
"Kenapa? Kita kan tidak saling mengenal. Kamu bahkan tidak menyukaiku. Kamu menganggapku tidak bisa dipercaya. Ini gila." Cynthia menggelengkan kepalanya sambil tertawa lagi.
"Sinta, dengar aku. Aku tidak ada waktu untuk bercanda. Kalau adikku sampai menikah dengan wanita itu, maka aku mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa. Aku memang tidak menginginkan apa pun, tapi sepertinya … tidak ada salahnya jika di usiaku yang sudah matang ini sebaiknya aku menikah saja."
"Denganku?" Cynthia menunjuk dirinya sendiri. "Kamu kan bisa saja menikah dengan wanita lain yang sudah kamu kenal."