Ello mengurangi kecepatan mobilnya dan kemudian mendesah kecewa. Padahal ia ingin sekali melepaskan penat dan bicara dengan Risti. Wanita itu selalu menjadi pendengar yang baik.
Ello pun bingung harus ke mana. Ia tidak ingin segera pulang.
Jadi, Ello pun pergi ke café sendirian. Tidak masalah jika ia harus menghabiskan waktu malam ini tanpa ada yang menemani.
Mungkin keadaannya akan sedikit berbeda dengan Cielo yang akan selalu ada Justin yang menemaninya. Cielo pasti sudah bahagia kembali dengan pria yang dulu ia cintai. Sedangkan Ello malah galau sendirian.
***
Lampu hotel temaram membuat suasana jadi semakin romantis. Risti sengaja membuka gorden kamar agar ia bisa melihat pemandangan di luar sana dengan jelas. Ia tidak peduli meski ada orang lain yang menatap tubuh telanjangnya dari luar.
Lagi pula, siapa pula yang akan melihatnya dari sini. Di hadapannya terhampar pemandangan kota Bandung yang indah, tidak ada gedung lain yang menghalangi dari sini.
