"Aku tidak ingin kamu pergi ke Wina," ucap Justin dengan suara yang dalam. "Kalau kamu sampai pergi, aku harus bagaimana?"
Cynthia mundur satu langkah sambil menekan dadanya yang sedang bergemuruh hebat di dalam sana. Ia tidak menyangka jika Justin akan berkata seperti itu padanya.
"Ya … ya, kamu kan sudah bersama dengan Kak Cielo. Dia bilang, dia akan menikah denganmu. Sudah benar aku pergi ke Wina. Jadi, aku tidak akan menjadi penghalang bagi kalian. Kamu harusnya senang sekarang karena kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan. Katamu, kamu harus menikah dengan kakakku apa pun juga yang terjadi. Dan sementara itu, kita hanyalah sekedar teman, tidak lebih dari itu."
Cynthia mengucapkan kata-kata itu dengan penuh kegetiran sambil menahan air mata yang sedari tadi menusuk-nusuk matanya, perih sekali.
"Cynthia, andai kamu tahu …."