Selama pagi itu, Cielo seperti yang galau. Ia malas pergi ke acara pernikahan Nayra. Namun, bagaimanapun ia harus mengemban tugas sebagai pendamping pengantin wanita.
Cielo sarapan seadanya dan kemudian berangkat ke rumah Nayra setelah dijemput oleh supirnya Nayra. Sepanjang jalan menuju ke rumah Nayra, Cielo memejamkan matanya dan tidur. Ia masih mengantuk sekali.
Supirnya Nayra sampai harus membangunkan Cielo saat mereka sudah tiba di lokasi. Cielo terkejut sekali. Dengan debaran jantung yang berdegup kencang di dada, Cielo pun mengantur napasnya dan turun dari mobil. Ia mengatur kakinya agar dapat berdiri dengan seimbang.
Ia masih harus menyesuaikan diri dengan sekitarnya. Udara pagi hari masih terasa dingin. Bagian depan pintu masuk rumah Nayra sudah dihias dengan kain merah dan tulisan aksara cina yang besar.
Cielo diminta untuk masuk ke dalam kamar Nayra oleh sang petugas wedding organizer.
"Cielo!"