"Kamu mau pesan apa? Aku juga baru mau pesan ini, jadi biar sekalian," kata Risti dengan santai, tanpa beban sama sekali.
Ello tidak memiliki salah apa-apa pada Cedric. Dan lagi, ia dan Risti pun tidak ada hubungan apa-apa. Namun, pasti ada sesuatu di antara Risti dan Cedric. Itu adalah kabar yang bagus.
Ello memilih menu dan kemudian mereka bertiga sama-sama menunggu makanan tiba dengan keheningan yang terasa tidak nyaman.
"Oh ya, Cedric. Bagaimana bisa kamu dan Risti ada di sini?" tanya Ello memecah keheningan.
Sang adik ipar menoleh pada Ello dengan tatapan permusuhan yang begitu kentara. "Bukan urusanmu," ujarnya pelan.
"Hah?"
Risti terkejut mendengar jawaban Cedric. "Eh, kenapa kamu bicara begitu?"
"Tidak apa-apa. Uhm, aku dan Risti sedang kencan makan siang. Lalu dia melihatmu dan menarikmu ke sini," kata Cedric sambil menatap Ello.
"Oh, jadi aku merusak acara kencan kalian ya?" Ello tersenyum dan merasa puas bisa mendapatkan reaksi cemburu Cedric dengan sangat jelas.