"Cynthia sakit, Ciel!" seru ibunya di telepon.
Cielo meringis mendengar suara ibunya yang keras di telepon. "Iya, iya, Mam. Tidak usah keras-keras bicaranya, aku bisa dengar kok. Oke, dia sakit apa, Mam?"
"Badannya panas, lalu matanya bengkak. Sepertinya dia habis menangis semalam. Kira-kira apa yang terjadi padanya?" tanya ibunya dengan nada cemas.
"Aduh, Mam. Aku tidak tahu."
"Kenapa tidak tahu? Kamu itu kan satu-satunya kakak yang paling dekat dengannya. Kenapa kamu tidak tahu apa-apa? Memangnya Cynthia tidak bercerita padamu? Coba cek ponselmu, mungkin ada pesan dari Cynthia."
Cielo selalu membaca pesan singkatnya dan yakin jika adiknya itu tidak pernah menghubunginya.
"Tidak ada, Mam. Kalau ada, aku pasti tahu. Malah justru semenjak aku menikah, aku jadi jarang berkomunikasi dengan Cynthia. Waktu itu, kami sempat bicara tapi dia tidak terlalu ramah padaku. Mungkin dia sedang ribut dengan kekasihnya, tapi dia tidak bisa bercerita pada Mamih."