Akhir bulan ini adalah hari terakhir Ello bekerja di café. Ia terpaksa harus berpisah dengan Sania dan teman-teman yang lain. Ia merasa tidak enak hati harus meninggalkan pekerjaan yang ia cintai.
"Aku kecewa padamu," ujar Sania. "Aku tidak menyangka kalau kamu akan tega meninggalkanku di sini. Ada banyak barista yang keluar masuk kerja di sini, hanya aku yang bertahan. Aku pikir, kita akan bertahan bersama-sama."
"Maafkan aku," ucap Ello sambil tersenyum minta maaf.
"Ada banyak hal yang kamu rahasiakan dariku." Sania menatapnya dengan sinis.
"Oh ya? Tidak ada."
"Ah, yang benar saja. Kamu pura-pura bertindak seperti orang sederhana, padahal kamu punya segalanya. Aku bahkan baru tahu kalau kamu ternyata sudah menikah," ujar Sania.
Ello langsung mendesis sambil menaruh telunjuknya di depan mulut. "Jangan bilang siapa-siapa ya."
"Memangnya kenapa? Kamu mau berpura-pura seperti seorang lajang supaya bisa menggoda para wanita lain?"