Nayra membelalak kaget, lalu ia tertawa sekali. "Yang benar, Ciel? Kamu menurunkannya di pinggir jalan?"
"Ya, salahnya sendiri berani sekali bilang seperti itu padaku. Dia hanya bilang kalau dia pergi dengan teman wanita. Dasar gila! Aku langsung naik pitam, padahal dia belum menjelaskan apa pun padaku kalau ternyata wanita itu hanyalah teman kerjanya."
"Astaga! Mengerikan ya kalau berani macam-macam padamu. Aku jadi takut." Nayra pura-pura bergidik.
"Hmmm, sebaiknya kamu takut padaku karena aku ini memang menyeramkan," ujar Cielo tegas.
"Oke, oke. Lalu apa kalian sudah berbaikan?"
"Sudah. Hari itu juga kami berbaikan. Eh, Nayra, kamu kenal yang namanya Risti tidak?"
Nayra menyipitkan matanya. "Risti? Hmmm, Risti mana ya?"
"Aduh, itu tuh perempuan yang ada di pesta ulang tahunnya Kristal …, yang pirang itu loh."
Nayra menggelengkan kepalanya. "Tidak tahu."