Ello menepuk bahu Farkan. "Kita tidak akan pernah tahu apa saja yang akan terjadi dalam hidup kita. Aku hanya menjalaninya saja dan semoga semuanya akan berbuah yang manis."
"Aku suka gayamu, Lo. Keren. Oh ya, omong-omong, kamu ke sini untuk menjemput Bu Cielo ya," kata Farkan.
"Ya, betul." Ello pun bangkit berdiri, hampir saja ia lupa tujuannya datang ke sini. "Kalau begitu, kita bisa mengobrol lagi lain kali ya, Kan. Aku mungkin akan sering-sering main ke sini."
"Oke deh, Lo. Sampai bertemu lagi ya."
Ello melambaikan tangannya dan berpisah dengan Farkan. Ia tersenyum membayangkan orang-orang yang membicarakannya di belakangnya. Ia pasti amat sangat terkenal. Bagaimana bisa seorang tukang bersih-bersih menikah dengan bosnya? Dan lagi, sang bos sudah hamil duluan sebelum menikah. Luar biasa.
Ia menatap lift pribadi yang biasanya dipakai oleh Cielo. Seharusnya, ia juga memiliki kartu akses menggunakan lift itu. Namun, sayangnya ia belum sehebat itu untuk mendapatkannya.