Gestur tubuh Risti membuat Ello jadi merasa tidak nyaman. Wanita itu tersenyum miring dengan tatapan yang menggoda. Ia memainkan rambutnya dan menatap Ello dari atas ke bawah, lalu kembali lagi ke wajahnya.
"Kamu itu tampan sekali. Badanmu tinggi dan atletis." Perlahan, Risti menelusuri dada Ello dengan jemarinya. Rasanya geli sekali disentuh seperti itu oleh Risti.
Ello otomatis mundur selangkah. "Kamu itu mau apa?"
"Sebenarnya, aku sudah menyukaimu sejak SMA, tapi kamu tidak pernah melirikku sama sekali."
"Uhm, maafkan aku. Jadi begini, waktu kita SMA kan kelasnya banyak sekali dan jumlah muridnya amat banyak. Aku tidak bisa menghafal satu per satu nama orang. Dan lagi, kita tidak pernah sekelas."
"Lucu kan. Aku anak IPS, tapi aku malah jadi arsitek. Kamu yang anak IPA, malah kuliah ekonomi," ujar Risti.