Wanita itu mewawancarainya dengan santai dan dari arah pembicaraan mereka, sepertinya Ello siap diterima bekerja di tempat itu.
"Oh ya, apa kamu sudah menikah, Ello?" tanya Jeslin yang usianya mungkin tidak terpaut jauh dari Ello.
"Hmmm, belum," jawab Ello berbohong.
"Oh iya. Apa kamu sudah punya pacar?" Jeslin tersenyum manis.
"Belum." Ello menggelengkan kepalanya, berbohong lagi. Semakin sekarang, Ello jadi mudah sekali untuk berbohong.
Ia sudah pernah berbohong pada Pak Eman, lalu sekarang ia berbohong lagi pada calon bos barunya itu.
"Oh ya? Wah kalau begitu aku bisa dong … uhm … bisa ikut senang maksudnya. Ah, ya aku juga masih sendiri. Terkadang kalau mendengar orang lain sudah punya pacar atau istri, aku suka sedih dan bertanya pada diri sendiri, kapan giliranku. Begitu kan?"