Cielo melangkahkan kakinya ke dalam rumah dengan berat hati. Ia benar-benar tidak ingin pulang ke rumah seperti ini. Lalu ia dan Ello sama-sama turun tangga menuju ke ruang keluarga. Di sana, ibu dan ayahnya Cielo sudah menanti kedatangan mereka.
Ibunya Cielo langsung memeluknya dengan erat. Ia pun memeluk Ello. Lalu Cielo berhadapan dengan ayahnya yang tersenyum manis padanya.
Cielo terpaksa memeluk ayahnya dan kemudian menunduk. Ia merasa seperti yang telah melakukan sebuah dosa besar. Ia pulang sambil membawa pria dan lagi, pria itu adalah suaminya. Ia seperti yang kepergok telah melakukan sesuatu hal yang justru hal yang wajar dilakukan oleh pasangan suami istri.
Ia melepaskan pelukannya sambil tersenyum tipis pada ayahnya sekedar untuk membalas senyuman ayahnya.
"Bagaimana keadaanmu, Ciel? Apa semuanya baik-baik saja? Kamu sehat?" tanya ayahnya dengan nada khawatir.
"Sehat. Aku baik-baik saja. Pap," jawab Cielo yang tidak berani menatap mata ayahnya.