Cielo menelan ludah. Ia pasti sudah gila dan kehilangan akal sehat. Ia tidak boleh berpikiran kotor seperti itu.
Jadi, Cielo mendecak kesal sambil menegakkan tubuhnya. "Sadar! Sadar!" serunya sambil menoyor kepalanya sendiri.
Ia memarahi dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol pikirannya dengan benar. Tidak ada wanita yang menyukai pria lebih dulu.
Harus diakui jika Cielo memang telah menyukai pria itu, tapi ia tidak bisa menunjukkannya atau mengaku begitu saja pada pria itu. Bisa jadi, Ello akan besar kepala dan bersikap menyebalkan.
Seharusnya posisi Cielo yang ada di atas angin. Dialah yang mengatur segala sesuatunya, bukan Ello. Jadi, Cielo tidak boleh pasrah pada perasaannya. Jadi, ia pun membalikkan badannya dan berjalan menuju ke kasurnya.
"Kamu pakai daster itu lagi?" ujar Ello yang membuat langkah Cielo terhenti.
Ia pun membalikkan badannya sambil membelalak lebar. "Eh, iya. Aku pikir kamu sudah tidur."