"Kamu yakin masih mau bekerja di hari liburmu? Kamu kan sedang bulan madu."
"Hmmm, bulan madu dengan siapa maksudnya?"
"Denganku, Beb. Kita kan sedang bulan madu," ucap Ello seolah itu sudah jelas.
Cielo mendesah sambil memutar bola matanya. "Oh iya. Bulan madu di hotel terpisah dan jalan-jalan masing-masing. Lalu kamu membentakku. Seperti itu? Kamu telah merusak mood-ku sejak kemarin. Kamu tahu, butuh waktu lama untuk merias mataku supaya tidak terlihat sembab."
"Matamu masih terlihat sembab. Kamu harus membuang make up-mu itu. Tidak ada gunanya," ujar Ello sambil mengangguk perlahan.
"Hah?" Cielo terkejut.
"Make up itu hanya untuk menutupi kekurangan di wajah. Yang sebenarnya harus diperbaiki adalah hati." Ben mengangguk perlahan penuh arti.
"Tidak ada urusannya dengan hati. Bulan madu kita ini hanyalah pura-pura. Buktinya kamu tidur di hotel yang bahkan terpisah dengan hotelku. Kamu hanya datang untuk sarapan. Bagus sekali."