"Nah! Akhirnya pasangan pengantin kita datang juga!" ucap Nyonya Raline saat melihat Fawwaz dan juga Nurma keluat dari kamar.
"Menantu Mama yang paling cantik ini yang terlalu lama duduk di depan meja rias!" ucap Fawwaz pada sang bunda.
Mendengar hal itu, bukannya Nyonya Raline marah dengan Nurma, ibunda Fawwaz itu malah membela sang menantu kesayangannya itu.
"Wajar saja! Namanya juga wanita, ya maklumi saja!" ujar Nyonya Raline pada Fawwaz.
Saat mendengar sang mertua membelanya, Nurma pun memnadamg Fawwaz dan memainkan kedua alisnya, Nurma pun menggerakkan alisnya ke atas dan juga ke bawah.
"Ngomong ngomong! Ibu kok tidak ada, Ma!" tanya Nurma yang tak melihat sang bunda.
Tuan Hamdan dan juga Nyonya Raline pun memberitahu Fawwaz dan juga Nurma jika ibu Ningsih sedang berada di kamar.
Dan jika mereka ingin berpamitan, maka Nyonya Rakien menyarankan pada mereka untuk datang ke kamao saja.
"Tumben sekali, Ma!" ucao Fawwaz pada sang bunda.