Meeting berjalan dengan lancar.
Tak begitu lama, sekitar satu jam, Fawwaz, Tuan Hamdan dan beberapa klien pun keluar dari ruangan meeting.
Tuan Hamdan pamit pada Fawwaz karena ada urusan mendadak dengan salah seorang sahabatnya yang tak lama berjumpa.
Sedangkan Fawwaz kembali ke ruangannya untuk menjemput Nurma, istrinya.
Saat dirinya membuka pintu, betapa terkejutnya dirinya saat mendapati Nurma, sang istri tak ada di tempat.
Di ruangan yang luas itu, tak ada siapapun.
Bagaimana mungkin gadis itu tak mendengarkan ucapan Fawwaz tadi.
Fawwaz merasa khawatir dan kebingungan mencari Nurma.
Tampaknya, ayahandanya, Tuan Hamdan lupa memberitahu Fawwaz jika Nurma sedang pergi bersama ibundanya.
Fawwaz pun bertanya pada karyawan, namun, mereka sama sekali tak ada yang memperhatikan Nurma.
Mereka sibuk mengerjakan tugas masing-masing.
Ia pun berusaha menelpon ke ponsel Nurma, namun, tak diangkat sama sekali.