"Ayo pergi?" ucap Fawwaz pada Nurma yang sedang memakai perona pipi di kedua pipinya.
"Sebentar! Saya hampir selesai!" ujar Nurma.
Fawwaz hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, memang seorang wanita jika ia sedang berhias maka seorang laki-laki harus menunggunya dan kaum Adam pun harus sangat sabar.
"Apakah semua perempuan bersolek dengan lama seperti dirimu?" tanya Fawwaz pada sang istri.
Nurma menghentikan tangannya dan menghadapkan wajahnya pada Fawwaz seraya berkata, "Mungkin! Karena kami perempuan ingin terlihat cantik dan menawan" jawab Nurma sambil tersenyum pada Fawwaz.
Lagi-lagi, gadis itu membuat Fawwaz tak bisa menahan dirinya.
Begitu anggun dan cantik, jangan berhias, tak berhias dan baru bangun tidur pun Nurma tetap terlihat mempesona.
"Oh, ya Tuan! Hari ini ada jadwal kontrol tangan Tuan ke klinik dokter Haris!" ujar Nurma pada Fawwaz.
Lagi-lagi nama pria itu, Fawwaz sebenarnya tak menyukai pria itu.