"Hal itu muncul secara tiba-tiba saat hati ini mulai merasakan getaran asmara!" ucap Nurma.
Seperti mendengar ucapan Fawwaz dalam hati, Nurma langsung menjawab Fawwaz dengan kata-kata yang puitis.
"Sudahlah! Saya ke kamar mandi dahulu!" ucap Fawwaz emninggalkan sang istri.
Saat Fawwaz berada di dalam kamar mandi, Nurma tak sengaja menemukan sebuah buku dari balik jas milik Fawwaz Hamdan Abbasy.
Penasaran, ia segera membuka halaman pertama dari buku itu.
Nurma membaca kata demi kata yang ditorehkan Fawwaz dalam lemburan buku itu.
Sayang sekali, beberapa kata tak bisa ia pahami, karena selain menggunakan bahasa Indonesia, syair yang ditulis oleh Fawwaz itu juga memakai bahasa Arab juga bahasa Inggris.
Ia membuka halaman selanjutnya, hingga ia sampai pada halaman terakhir.
Di sana ia tertulis tanggal kemarin, sebuah puisi nan Indah ditulis oleh Fawwaz.
Terkejut, tetapi ia juga senang, ternyata Fawwaz menyelipkan nama Nurma dalam rangkaian tulisan yang ia buat.