Istanbul, Turki.
Pagi pagi sekali, Tuğçe sudah bangun tidur dan juga bersiap siap untuk pergi ke kantor.
Pagi ini wanita yang memiliki separuh darah Indonesia dan juga separuh darah Turki itu bersemangat untuk pergi ke kantor tak lain dan tak bukan karena kali ini ia berharap agar bertemu dengan suami Nurma yang bernama Fawwaz Hamdan Abbasy setelah kemarin Bos yang telah mencuri hatinya itu tak datang ke kantor dan tentu saja hak itu membuat dirinya rindu.
Namun, tiba tiba, ia mendapatkan telepon jika suami dari norma itu tak bisa hadir untuk beberapa hari kedepan dan akan digantikan oleh ayahnya yang bernama Tuan Bosch.
Tentu saja, hal itu membuat Tuğçe merasa kecewa, semangat yang membara pun kini tiba-tiba hilang berganti dengan rasa malas untuk melakukan apapun.
"Tapi, jika saja saya lebih dekat dengan ayah dari Tuan Fawwaz, maka, mungkin saja saya bisa merebut hatinya agar mau menerima saya menjadi menantunya!" batin Tuğçe.