Dua minggu kemudian.
Setelah menetap di Jakarta, Indonesia sekitar lebih dari dua minggu, Fawwaz dan juga sang istri bediap siap untuk kembali ke Turki untuk menghadiri jamuan makan malam di rumah neneknya dan untuk membahas rencana pernikahan dari Mihriban dan calonnya.
Tak seperti yang telah lalu, mereka kembali ke Turki bersama sang ibunda dan juga Tuan Hamdan Abbasy.
Sebenarnya, Nurma dan juga Fawwaz ingin mengajak ibu Ningsih untuk ikut bersama mereka, namun, ternyata Nyonya Raline meminta ibu Ningsih untuk menjaga rumahnya selama ia dan juga Tuan Hamdan pergi ke Turki.
Tentu saja hal itu diperlukan karena saat mereka pergi ke Turki, tak ada siapapun di rumah itu yang di percaya oleh Nyonya Raline kecuali Ibu Ningsih yang merupakan asisten rumah tangga yang telah bekerja dengannya sejak beberapa tahun yang lalu sekaligus juga merupakan besannya.
Pagi itu, mereka pun bersiap untuk menuju ke bandara untuk terbang menuju kota Istanbul.
