Gadis Turki yang orang tuanya adalah campuran dari Turki dan Indonesia itu berusaha untuk memejamkan matanya yang sudah mulai lelah.
Namun, sepertinya pikirannya tetap terbayang-bayang oleh suami Nurma yang tak kunjung kembali ke Turki setelah beberapa lama pergi ke Indonesia.
Pikirannya menjadi tak tenang, ia menjadi gelisah.
Jalan satu-satunya yang harus dia lakukan adalah menelepon Fawaz dan menanyakan keadaan serta kapan mereka akan kembali ke kota Istanbul.
Tuğçe pun menghidupkan lampunya lagi, kali ini gadis itu membuka laci meja kerjanya di mana ia menyimpan ponsel miliknya di dalam sana.
Gadis itu berniat untuk menelepon Fawwaz.
Tuğçe pun mencari kontak dari laki laki yang telah menikah dengan gadis Indonesia yang cantik jelita itu.
Seandainya Tuğçe yang menjadi Nurma, tentu saja ia akan merasa sangat bahagia karena bisa bersanding dengan sang pujaan hati.
Ditambah lagi, Fawwaz merupakan sosok yang sangat lembut dan juga penyayang pada perempuan.