Chereads / RIANTI : Dendam Terindah / Chapter 16 - BAB 16

Chapter 16 - BAB 16

"Namun, Biung, aku ... aku ...."

"Rianti, apa yang hendak kamu katakan kepada Romo? Katakanlah," kata Romo yang berhasil membuatku memandangnya dengan sempurna. Tidak pernah terpikirkan bahkan sampai kapan pun juga, jika sekarang Romo akan mengatakan hal seperti ini kepadaku di saat yang tidak tepat, tidak ... bukan tidak tepat, hanya saja waktu percakapan kami sudah ada Biung di sini, dan hal yang paling menyesakkan di dunia adalah, ketika Biung melakukan hal yang di luar rencanaku. Biung benar-benar melakukan hal yang berada di luar bayanganku sekali. Aku tidak pernah menyangka jika Biung akan melakukan hal ini dengan cara yang begitu menyakitkan hati, bahkan dengan cara apa pun itu. Lantas, apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku kerjakan agar semuanya menjadi lebih baik lagi? Agar aku berhenti untuk berpolah tingkah seperti orang yang kebingungan ketika berada di depan Biung. Kenapa aku selalu merasa tidak pernah bebas ketika bersama-sama dengan Biung. Apakah aku salah, ataukah aku keliru? Ataukah aku telah melakukan hal yang salah? Aku rasa bukan, hubunganku dengan Biung pun baik-baik saja, aku dengan Biung pun baik-baik saja, tapi kenapa aku tetap saja tidak bisa seperti Romo sama sekali? Ketika dengan Romo aku begitu bebas berpendapat, aku begitu bahagia bahkan aku tidak merasakan hal yang tidak kuinginkan sama sekali. Aku benar-benar rindu dengan semua ini tentu saja. bahkan entah sejak kapan hubunganku dengan Biung menjadi seperti ini, padahal jelas aku dan Biung tidak ada masalah apa-apa sama sekali. Kadang aku merasa iri dengan Kangmas, sebab dia mampu bisa menjadi baik di depan Biung. Bukan sepertiku yang selalu bertingkah jika kami adalah dua asing yang saling berjauhan.

"Ndhak, Romo. Aku ndhak ingin bicara apa-apa," kubilang pada akhirnya.