Morgan telah berhari-hari terduduk di bawah naungan Natuira, kepalanya bersandar di permukaan akar yang bahkan menjulang setinggi bahunya, dia menengadah. Menatap awan-awan yang terus berpindah. Benaknya terus memikirkan satu hal selama berhari-hari, hanya Arlcia dan Arlcia. Sosok yang seharusnya menjadi seorang dewi dan selalu di sisinya, dan kini malah memilih meninggalkan langit hanya untuk seorang Lycan. Seberapa banyak pun dirinya berpikir hal itu masih tidak masuk akal, bagaimana mungkin Arlcia melepaskan kemurniannya sebagai dewi hanya untuk makhluk yang menghuni tempat di bawah kakinya—jauh di bawah sana. Nahasnya, Arlcia juga meninggalkan dirinya sendiri bersama kepelikan istana langit yang terus mengalami ulang alik.