Sebagai pemimpin lycan sekaligus suami dari seorang dewi, Zeno tidak bisa tinggal diam. Ketidakstabilan emosi Cia, serta dirinya yang ikut-ikutan terkena imbas, membuat Zeno harus mulai mengeluarkan taringnya. Mungkin benar, bangsa lycan terlalu banyak istirahat. Itu karena mereka tidak suka bergaul dengan manusia, lebih baik bersembunyi dan tetap damai.
Jadi, ketika hari ini Arlcia kembali menyalahkan diri sendiri, Zeno tidak tahan untuk tidak mendekat. Dia segera masuk ke kamar yang sayangnya masih terlihat rapi. Matanya menatap Cia yang duduk menghadap dinding kaca dengan tangis.
"Aku ingin membunuh Vasilio!" ujar Cia penuh kebencian.
Zeno yang mendengar itu hanya bisa mengelus bahu istrinya. Dia tidak berniat mengeluarkan kalimat atau petuah, karena dia tahu betul kesalahan pihak lain sudah takbisa ditolerir. Zeno beralih posisi, dia memilih berlutut di hadapan Cia, dan segera mengusap air mata di pipi mulus itu.